Perlakuan biji dan bibit merupakan langkah awal untuk menentukan keberhasilan Anda dalam berkebun. Biji dan bibit yang baik, akan meng...
Perlakuan
biji dan bibit merupakan langkah awal untuk menentukan keberhasilan Anda dalam
berkebun. Biji dan bibit yang baik, akan menghasilkan pertumbuhan tanaman yang
baik pula, dan akhirnya memberikan hasil yang maksimal. Salah satu tahap
penting dalam perlakuan bibit adalah penyiraman. Cara menyiram tanaman yang benar sangat diperlukan. Apabila terlalu banyak akan menyebabkan kebusukan, namun
apabila terlalu sedikit menyebabkan biji gagal berkecambah atau mati.
Ada dua cara
untuk berkebun dengan menggunakan biji. Anda bisa langsung menanam biji pada
lahan, atau bisa dilakukan persemaian terlebih dahulu. Keuntungan persemaian
adalah kita dapat mengatur lingkungan agroklimat pada saat persemaian.
Pengaturan ini akan memperbaiki kualitas pertumbuhan tanaman. Selain itu,
dengan persemaian kita dapat memastikan bahwa bibit yang ditanam pada lahan
adalah bibit yang sehat dan memiliki kualitas yang baik. Berbeda dengan
penanaman benih langsung pada lahan. Bisa jadi tanaman yang tumbuh bukan
berasal dari benih yang sehat. Sehingga akan berpengaruh pada kualitas hasil.
Tanaman
seperti cabai, kubism kembang kol, bawang, paprika, tomat, terong, dan seledri
sangat direkomdasikan untuk dilakukan persemaian terlebh dahulu. Sedang tanaman
yang berakar seperti ubi, wortel, dan bit lebih baik ditanam langsung pada
lahan.
Sebelum
dilakukan persemaian, kita dapat membuat benih berkecambah terlebih dahulu agar
pertumbuhannya lebih cepat. Ada dua cara yang dapat anda lakukan:
- Ambil handuk. Anda juga dapat menggunakan kertas koran bekas. Kemudian basahi dan tempatkan benih di tengah handuk/koran bekas. Letakkan di tempat yang tidak terkena matahari langsung.
- Gunakan nampan yang diisi dengan tanah. Kemudian sebar benih secara merata. Taburi dengan media yang lebih lembut. siram air secara berkala. Namun pastikan penyiramannya tidak terlalu banyak. Cukup membuat media basah dan lembab. Apabila anda ingin melakukan persemaian dalam skala besar, maka anda dapat langsung melakukan persemaian di lahan yang sudah dibuat bedengan. Caranya hampir sama. Namun perlu diatur jarak tanamnya agar tidak terlalu rapat, sehingga saat penanaman tidak merusak akar.
Agar tanah tidak terlalu terendam
air, anda dapat menggunakan botol semport sederhana untuk melakukan penyiraman.
Setelah beberapa hari, daun kecil akan muncul. Pada kondisi ini tanah tetap
perlu dijaga agar lembab.
Apabila bibit sudah berdaun 2-3, itu
menandakan bibit sudah siap untuk ditanam. Sebelum ditanam, siram terlebih
dahulu lahan agar lembab dan mudah untuk dicabut. Kemudian setelah proses
penanaman selesai, siram kembali lahan agar tanaman tidak stres. Perhatikan sistem
drainasenya. Jangan sampai air menggenang karena akan menyebabkan kebusukan.
Hindari cuaca yang panas saat penanaman, lebih baik dilakukan pagi hari atau
sore hari.
Prinsip dasar penyiraman benih menurut
O’Donnel, seorang desainer permakultur bersertifikat, adalah
sebagai berikut, “basahi tanah secara menyeluruh, dan air harus dapat mengalir
keluardari dasar pot. Seberapa banyak anda menyiram, dan seberapa sering anda
menyiram, murni tergantung dari jenis tanaman yang anda tangani. Jadi bacalah
petunjuk pada kemasan benih atau tanya pada penjual benih, seberapa banyak air
yang dibutuhkan tanaman tersebut. Jangan terlalu berlebihan dalam menyiram,
karena itu akan mematikan mayoritas jenis tanman. Jika anda membuat tanah terlalu
basah secara terus menerus, itu akan menumbulkan masalah pada akar. Anda akan
menemukan daun menjadi kuning, itu berarti oksigen dalam tanah tidak cukup
karena terlalu basah. Saat menyiram tanaman, usahakan untuk menggunakan air
yang suhunya sama dengan suhu ruangan. Ini akan membuat tanaman lebih nyaman
dan tidak stress akibat terlalu dingin atau terlalu panas”
COMMENTS