Gambar: Jitunews.com Halaman yang sempit bukan halangan lagi untuk menikmati kepuasan memetik buah milik sendiri. Dengan tabulampot...
![]() |
Gambar: Jitunews.com |
Halaman yang sempit bukan halangan lagi untuk menikmati kepuasan memetik
buah milik sendiri. Dengan tabulampot, kenikmatan rasa buah yang tumbuh di
halaman rumah sendiri mudah untuk di wujudkan.
Tabulampot atau tanaman buah dalam pot memang memiliki keunggulan untuk
dibudidayakan di perumahan perkotaan. Bisa dilakukan pada areal yang sempit,
bahkan didalam rumah sekalipun.
Keunggulan Tabulampot
Tabulampot memiliki beberapa keunggulan dibandingkan tanaman buah yang dibudidayakan secara umum:
1.Mudah ditanam dilahan sempit
Melalui penanaman didalam pot, hobiis dapat mengatur jenis tanaman dan ukuran pot yang sesuai untuk areal yang tersedia. Tabulampot dapat diaplikasikan di lahan pekarangan, teras rumah, maupun ruang tamu. Metode ini menghilangkan batasan bahwa tanaman buah hanya dapat ditanam di lahan yang luas.
2.Memiliki nilai estetis yang tinggi.
Selain sebagai media produksi buah-buahan untuk mencukupi kebutuhan keluarga, tabulampot mulai bergeser menjadi elemen keindahan dan estetika. Buah yang dihasilkan menjadi elemen keindahan yang tidka dimiliki oleh tanaman hias. Nikmat dipandang, namun nikmat pula dicicipi. Jangan lupa gunakan pot keramik ataupun pot plastik yang menarik sehingga menambah keindahan.
3.Mudah dipindahkan.
Dengan adanya pot, tanaman dapat dipindah-pindahkan sesuai selera.
4.Mudah perawatannya.
Perawatan tabulampot sangat mudah dan sederhana. Menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi pecinta tanaman. Tidak memerlukan perlakuan yang istimewa asalkan mengetahui ilmunya. Apa saja ilmunya?
Kunci Awal Sukses Tabulampot
Agar tabulampot dapat rajin berbuah, perlu diperhatikan beberapa syarat budidayanya.
- Bibit tanaman yang baik. Usahakan memilih bibit yang jelas asal-usulnya. Dapatkan bibit dari sumber yang terpercaya. Apabila memungkinkan, beli bibit yang berlabel sehingga lebih terjamin kualitanya. Pilih bibit yang dihasilkan dari perbanyakan vegetatif seperti cangkok, setek, okulasi, atau sambung pucuk. Metode perbanyakan ini lebih menjamin kualitas bibit.
- Media tanam yang tepat. Mengingat media tumbuh tanaman buah dibatasi hanya didalam pot, maka media yang digunakan harus mengandung nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan tanaman. Media yang minim nutrisi akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman terganggu sehingga tanaman sulit berbuah.
- Pemupukan yang efektif. Karena keterbatasan akar untuk mencari nutrisi dengan adanya batasan pot, maka kita harus secara aktif melakukan pemupukan untuk menjamin pertumbuhan tanaman. Seperti halnya manusia yang membutuhkan makanan, maka makanannya harus seimbang agar dapat tumbuh dengan sehat.
- Pengendalian hama dan penyakit. Secara berkala perlu dilakukan pengamatan kondisi tanaman. Apabila terdapat gejala tidak sehat, perlu dilakukan pengendalian, baik secara hayati maupun kimiawi.
Rahasia Menanam dan merawat tabulampot.
Penanaman.
Menanam merupakan langkah awal untuk memperoleh tabulampot yang
berkualitas. Siapkan media tanam berupa pasir, pupuk kandang, dan tanah dengan
perbandingan 1:1:1. Aduk hingga merata. Masukkan media kedalam pot hingga 1/3
bagian dari wadah. Pindahkan bibit kedalam pot. Pemindahan bibit kedalam pot
sebaiknya dilakukan sore hari. Lepaskan polibag tanaman dari bibit, namun
jangan buang tanahnya. Letakkan bibit dengan tanah yang masih menempel kedalam
pot, kemudian masukkan media baru hingga penuh. Lanjutkan dengan penyiraman.
Hindarkan tanaman dari panas terik selama 3-5 hari untuk menjauhi stres.
Penyiraman.
Penyiraman tanaman sebaiknya dilakukan sekali dalam sehari. Mengingat sumber
air didalam pot sangat terbatas sehingga perlu intervensi hobiis untuk menambahkan
air kedalam media. Hindari penyiraman yang berlebihan. Harus dipastikan bahwa
pot berlubang sehingga air tidak tergenang. Jumlah air yang berlebih
menyebabkan kebusukan tanaman. Siramkan air pada media secara langsung, jangan pada
daun tanaman, karena bisa jadi air tidak tersimpan didalam media. Hentikan
penyiraman apabila air telah mengalir dari dasar pot.
Pemupukan.
Lakukan pemupukan secara berkala setidaknya tiga bulan sekali. Untuk
ukuran pot kecil, diperlukan 1 sendok teh NPK/pot. Sedangkan untuk ukuran pot
besar, dosis dapat ditambahkan hingga 2-4 sendok makan NPK/pot. Pupuk NPK yang
digunakan dapat dibeli di toko-toko pertanian. Bisa menggunakan NPK Phonska,
Mutiara, atau merek lainnya. Apabila diinginkan, pemupukan dapat dilakukan
sebulan sekali dengan dosis yang dikurangi. Tambahkan pupuk organik (pupuk
kandang atau pupuk kompos) setidaknya 2 kali setahun.
Pemangkasan.
Pemangkasan perlu dilakukan untuk membuat tanaman tetap produktif dan
indah. Selain itu pemangkasan juga dapat merangsang pertumbuhan bunga. Ada tiga
jenis pemangkasan yang dapat dilakukan: 1) pangkas ringan yang dilakukan pada
cabang atau ranting yang memiliki tunas atau lebih dari 3 ranting. Tunas
berlebihan akan mengurangi buah yang dihasilkan 2) Pangkas sedang dilakukan pada
cabang yang tidak produktif dan pengurangan cabang agar tidak terlalu rapat, 3)
Pangkat berat dilakukan untuk membentuk tajuk. Pilih 3 cabang utama untuk
menjadi cabang primer. Bisa digunakan rumus 1-3-9, artinya 1 batang utama-3
cabang primer- 9 cabang sekunder.
Cara Merangsang Pembungaan.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar tabulampot dapat segera
berbunga yang tentu diikuti dengan keluarnya buah. Cara ini bisa dilakukan
dengan syarat kebutuhan nutrisi tercukupi dan media memadai. Pertama, perlakukan
stres air. Caranya adalah tanaman dibuat stress dengan cara tanpa disiram
hingga daun layu. Setelah itu tanaman disiram kembali hingga tanaman segar
kembali. Layukan kembali kemudian siram kembali. Ulang 3-4 kali sembari diberi
perlakuan pupuk. Kedua, Lakukan penyemprotan pupuk daun yang banyak mengandung
unsur P. Ini dilakukan setelah tidak ada lagi tunas daun yang muncul, artinya
tumbuhan sudah memasuki fase generatif. Ketiga, Pemberian ZPT atau zat pengatur
tumbuh.
Mudah bukan? Merangkum dari apa
yang sudah dibahas diatas, ada beberapa yang tidak boleh ditinggalkan. Pertama,
penyiraman rutin. Kedua, pemupukan rutin. Ketiga, pemangkasan berkala 1-2 kali
setahun. Keempat, pengendalian serangan hama. Selamat mencoba.
COMMENTS