Jagung ( Zea mays L) merupakan bahan pangan yang sangat digemari di Indonesia, diolah menjadi berbagai olahan jagung menarik . ...
Jagung (Zea mays L) merupakan bahan pangan yang sangat digemari di Indonesia, diolah menjadi berbagai olahan jagung menarik.
SYARAT TUMBUH
Tanaman jagung dapat tumbuh pada ketinggian 50-1.800 m dpl. Tetapi
ketinggian optimal adalah 50-600 m dpl. Untuk berproduksi secara optimal memerlukan tanah nyang gembur, subur dan
kaya akan unsure hara, aerasi dan drainase baik, kaya akan bahan organik engan
keasaman tanah (pH) antara 5,6-7,5.
Curah hujan yang dikehendaki adalah antara 1.000-2.500 mm/tahun, atau
idealnya sekitar 85-200mm/bulan, dengan penyinaran matahari penuh. Suhu udara
yang dikehendaki antara 21-34 C, tetapi untuk pertumbuhan optimum tanaman
jagung menghendaki suhu antara 23-27 C.
PENYIAPAN BENIH DAN
PENYIAPAN LAHAN PERTANAMAN
A. Penyiapan Benih
Tanaman
jagung diperbanyak dengan biji (benih). Mengingat sifatnya yang menyerbuk
silang, benih yang digunakan harus memiliki sifat yang benar. Hasil tanaman
sebelumnya, terutama hidrida tidak dianjurkan digunakan sebagai benih pada
pertanaman berikutnya karena tidak unggul lagi.
Dianjurkan
memilih benih varietas unggul bersertifikat yang dijual dipasaran. Selanjutnya
seleksi biji jagung untuk benih dilakukan dengan memperhatikan kondisi fisik
yang baik, sehat, berbobot, dan betul-betul matang fisiologis. Daya tumbuh
benih yang dugunakan adalah sekitar 90%. Kebutuhan benih untuk pertanaman
jagung adalah antara 20-30 kg/ha.
B.
Penyiapan
Lahan
Tahapan persiapan lahan adalah : (a) lahan
dibersihkan dari sisa tanaman yang ditanam sebelumnya, (b) tanah diolah dengan
kedalaman antara 15-20 cm, kemudian diratakan, (c) pada taah dengan kandungan
liat tinggi dilakukan pembuatan saluran drainase. Setiap 3 m dibuat saluran
drainase sepanjang barisan tanaman, lebar saluran 25-30 cm, kedalaman 20 cm,
atau dilakukan penanaman di atas guludan, (d) pada tanah bereaksi masam
(pH<5), tanah dikapur (dosis 300 kg/ha) dengan cara menyebar kapur merata/
pada barisan tanaman, sekitar 1 bulan sebelum tanam.
PENANAMAN
A.
Pola
Penanaman
Berbagai
macam pola tanam yang biasa diterapkan pada tanaman jagung, di antara adalah :
(a) Monokultur. (b) Tumpang sari (intercropping),
(c) Tumpang gilir, (d) Tanaman Bersisipan (Relay Cropping); (e) Tanaman Campuran (Mixed Cropping).
B.
Waktu
dan Cara Tanam
Jagung
sebaiknya ditanam awal musim hujan atau menjelang musim kemarau. Populasi tanaman
umumnya antara 60.000-70.000 tanaman/ ha, tergantung dari varietas yang
ditanam. Apabila yang ditanam adalah varietas genjah local dapat ditanam hingga
populasi 100.000 tanaman/ha. Jarak tanam yang dianjurkan adalah jarak antar
tanaman 20 atau 25 cm.
Pembuatan
lubang tanam dibuat dengan kedalaman 3-5 cm dengan menggunakan tugal. Kemudian
tiap lubang ditanami dengan benih 1-2 benih per lubang.
PEMELIHARAAN TANAMAN
A.
Pemupukan
Cafa pemberian pupuk yang tepat adalah salah satu kunci keberhasilan budidaya. Jagung
merupakan salah satu tanaman yang peka terhadap kekurangan nitrogen. Kebutuhan
nitrogennya (Urea) dapat mencapai 250-300 kg/ha. Pemupukan urea diberikan 1/3
dosis pada saat tanam dan pada saat tanaman berumur 3-4 minggu setelah tanam
(MST). Pupuk SP-36 dengan dosis 200 kg/ha dan KCI dengan dosis 75-100 kg/ha
diberikan pada saat tanam. Dosis ini merupakan anjuran umum, sehingga bila pada
suatu daerah telah memiliki dosis pupuk anjuran spesifik lokasi, maka itu lebih
baik diikuti. Cara pemberian pupuk dilakukan dalam larikan yang dibuat dengan
jarak 7-8 cm dari lajur lubang tanaman dengan kedalaman 8-10cm.
B.
Penjarangan
dan Penyulaman
Tanaman
yang pertumbuhannya tidak normal dianjurkan dipotong dengan menggunakan pisau
atau gunting tajam tepat di atas permukaan tanah. Penyulaman dilakukan 7-10
HST. Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan
sewaktu penanaman.
C.
Penyiapan
dan Pembumbunan
Pada
prinsipnya jagung harus bebas dari gulma, karena gulma dapat menekan hasil,
sebaiknya tanaman jagung bebas gulma hingga 1/3 dari umumnya. Penyiangan
dilakukan 2 minggu sekali.
Pembumbunan
dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk memperkokoh posisi batang agar
tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan di atas permukaan
tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat tanaman berumur 4-6 MST, bersamaan dengan
waktu pemupukan. Tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan
cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini akan
terbentuk guludan yang memanjang.
D.
Pengairan
dan Penyiraman
Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman
secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab, tujuannya menjaga agar tanaman
tidak layu. Namun menjelang tanaman
berbunga, air yang diperlukan lebih besar sehingga perlu dialirkan air pada
parit-parit di antara bumbunan tanaman jagung.
HAMA DAN PENYAKIT JAGUNG.. KLIK PENJELASANNYA DISINI
HAMA DAN PENYAKIT JAGUNG.. KLIK PENJELASANNYA DISINI
COMMENTS