Sering kita temui pertanyaan, kenapa tanaman durian tidak mau berbuah padahal umurnya sudah waktu berbuah. Tentu ini harus dicari dahulu b...
Sering kita temui pertanyaan, kenapa tanaman durian tidak mau berbuah padahal umurnya sudah waktu berbuah.
Tentu ini harus dicari dahulu beberapa penyebabnya, terutama keaslian bibit durian tersebut. Apabila bukan berasal dari bibit yang berkualitas, maka bisa berpengaruh pada kemampuan untuk berbuah.
Namun apa bila bibit sudah berkualitas, perlu ditilik lebih dalam bagaimana perawatannya. Banyak yang harus diperhatikan dalam perawatan seperti prunning, pemupukan, jarak tanam dan lain sebagainya. Itu mungkin perlu di bahas lebih detail dalam kesempatan lainnya.
Kali ini kita fokus pada perawatan sederhana yang banyak dilupakan oleh petani, yaitu pemupukan. Saat ditanya, apakah durian yang tidak berbuah itu sudah dipupuk? Mungkin banyak yang akan menjawab tidak.
Selayaknya makhluk hidup lainnya, tanaman juga membutuhkan nutrisi. Bila ternak kambing dicarikan makanan setiap hari, maka mengapa tanaman tidak diberikan makanan sesuai kebutuhannya? Untuk bisa berproduksi secara optimal, tanaman membutuhkan nutrisi yang cukup. Pada lahan pertanian, hal ini hanya bisa dicukupi dengan pemupukan. perlu campur tangan manusia. Berbeda bila tumbuh di hutan liar. Alam sudah mencukupi.
Waktu Pemupukan.
terdapat perbedaan pendapat mengenai berapa kali pemupukan harus dilakukan dalam setahun. Kami sampaikan dua pendapat besar yang bisa mewakili, kemudian akan kami sampaikan mana metode yang bisa digunakan.
Pertama, seperti tanaman keras lainnya, pemupukan dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun. Pada saat memasuki musim penghujan, dan saat akan memasuki musim kemarau.
Kedua, pemupukan dilakukan sebanyak empat kali. Pemupukan 1: Maret - April untuk pertumbuhan daun dan tunas; Pemupukan II: Juni - Juli utuk fase pra pembungaan; Pemupukan III: September - oktober untuk fase pembungaan dan Pemupukan IV: Desember- Januari untuk fase pembuahan.
Sekarang mana yang sebaiknya dilakukan? itu kembali pada tujuan dan kondisi petani sendiri. Yang penting kembali pada kaidah dasar. Harus dipupuk. Tanaman tidak boleh dibiarkan tanpa dipupuk.
Bila petani merasa kesulitan waktu, tenaga dan dana. Maka minimal lakukan pemupukan sebanyak dua kali dalam setahun seperti metode pertama. Namun bila memungkinkan melakukan metode kedua dan bertujuan untuk budidaya secara intensif, maka metode kedua mungkin lebih baik. Karena kebutuhan nutrisi dipecah sesuai fase tanaman.
Tetapi jangan menjadi dalih karena repotnya metode kedua, maka tahun berikutnya tidak dilakukan pemupukan.
Dosis Pemupukan.
Salah satu prinsip pemupukan adalah tepat dosis. Memenuhi prinsip ini akan meningkatkan efisiensi pemupukan sehingga dapat menghemat biaya produksi.
Ada panduan dasar yang bisa digunakan dalam melakukan pempukan. Panduan ini panduan umum yang bisa digunakan dalam pemupukan tanaman keras.
Caranya adalah sebagai berikut:
ukur lebar tajuk tanaman. Untuk dosis NPK : lebar tajuk dibagi dua. Urea: lebar tajuk dibagi dua. Pupuk organik: lebar tajuk dikali lima.
Sebagai contoh apabila ada tanaman durian yang memilikilebar tajuk 15 meter, maka dosis NPK: 7,5 kg; Urea: 7,5 kg; dan Pupuk Organik: 45 kg. Dosis ini adalah dosis untuk satu tahun pemupukan. Bisa ditingkatkan hingga dua kali lipat apabila umur tanaman sudah semakin tinggi dan produksi semakin tinggi. Lebih bagus apabila ditambah dengan pupuk Kalsium serta pupuk mikro.
Bila menggunakan prinsip dua kali pemupukan, maka dosis tersebut dibagi untuk dua kali aplikasi. Demikian juga apabila akan diaplikasikan sebanyak empat kali, maka dosis tersebut juga dibagi empat.
Cara Aplikasi
Sebelum pemupukan, buat lubang kecil dibawah tajuk mengelilingi tanaman. Kemudian taburkan pupuk tersebut secara merata dan tutup kembali dengan tanah.
Semoga bermanfaat
Tentu ini harus dicari dahulu beberapa penyebabnya, terutama keaslian bibit durian tersebut. Apabila bukan berasal dari bibit yang berkualitas, maka bisa berpengaruh pada kemampuan untuk berbuah.
Namun apa bila bibit sudah berkualitas, perlu ditilik lebih dalam bagaimana perawatannya. Banyak yang harus diperhatikan dalam perawatan seperti prunning, pemupukan, jarak tanam dan lain sebagainya. Itu mungkin perlu di bahas lebih detail dalam kesempatan lainnya.
Kali ini kita fokus pada perawatan sederhana yang banyak dilupakan oleh petani, yaitu pemupukan. Saat ditanya, apakah durian yang tidak berbuah itu sudah dipupuk? Mungkin banyak yang akan menjawab tidak.
Selayaknya makhluk hidup lainnya, tanaman juga membutuhkan nutrisi. Bila ternak kambing dicarikan makanan setiap hari, maka mengapa tanaman tidak diberikan makanan sesuai kebutuhannya? Untuk bisa berproduksi secara optimal, tanaman membutuhkan nutrisi yang cukup. Pada lahan pertanian, hal ini hanya bisa dicukupi dengan pemupukan. perlu campur tangan manusia. Berbeda bila tumbuh di hutan liar. Alam sudah mencukupi.
Waktu Pemupukan.
terdapat perbedaan pendapat mengenai berapa kali pemupukan harus dilakukan dalam setahun. Kami sampaikan dua pendapat besar yang bisa mewakili, kemudian akan kami sampaikan mana metode yang bisa digunakan.
Pertama, seperti tanaman keras lainnya, pemupukan dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun. Pada saat memasuki musim penghujan, dan saat akan memasuki musim kemarau.
Kedua, pemupukan dilakukan sebanyak empat kali. Pemupukan 1: Maret - April untuk pertumbuhan daun dan tunas; Pemupukan II: Juni - Juli utuk fase pra pembungaan; Pemupukan III: September - oktober untuk fase pembungaan dan Pemupukan IV: Desember- Januari untuk fase pembuahan.
Sekarang mana yang sebaiknya dilakukan? itu kembali pada tujuan dan kondisi petani sendiri. Yang penting kembali pada kaidah dasar. Harus dipupuk. Tanaman tidak boleh dibiarkan tanpa dipupuk.
Bila petani merasa kesulitan waktu, tenaga dan dana. Maka minimal lakukan pemupukan sebanyak dua kali dalam setahun seperti metode pertama. Namun bila memungkinkan melakukan metode kedua dan bertujuan untuk budidaya secara intensif, maka metode kedua mungkin lebih baik. Karena kebutuhan nutrisi dipecah sesuai fase tanaman.
Tetapi jangan menjadi dalih karena repotnya metode kedua, maka tahun berikutnya tidak dilakukan pemupukan.
Dosis Pemupukan.
Salah satu prinsip pemupukan adalah tepat dosis. Memenuhi prinsip ini akan meningkatkan efisiensi pemupukan sehingga dapat menghemat biaya produksi.
Ada panduan dasar yang bisa digunakan dalam melakukan pempukan. Panduan ini panduan umum yang bisa digunakan dalam pemupukan tanaman keras.
Caranya adalah sebagai berikut:
ukur lebar tajuk tanaman. Untuk dosis NPK : lebar tajuk dibagi dua. Urea: lebar tajuk dibagi dua. Pupuk organik: lebar tajuk dikali lima.
Sebagai contoh apabila ada tanaman durian yang memilikilebar tajuk 15 meter, maka dosis NPK: 7,5 kg; Urea: 7,5 kg; dan Pupuk Organik: 45 kg. Dosis ini adalah dosis untuk satu tahun pemupukan. Bisa ditingkatkan hingga dua kali lipat apabila umur tanaman sudah semakin tinggi dan produksi semakin tinggi. Lebih bagus apabila ditambah dengan pupuk Kalsium serta pupuk mikro.
Bila menggunakan prinsip dua kali pemupukan, maka dosis tersebut dibagi untuk dua kali aplikasi. Demikian juga apabila akan diaplikasikan sebanyak empat kali, maka dosis tersebut juga dibagi empat.
Cara Aplikasi
Sebelum pemupukan, buat lubang kecil dibawah tajuk mengelilingi tanaman. Kemudian taburkan pupuk tersebut secara merata dan tutup kembali dengan tanah.
Penutup
Perlu menjadi perhatian, bahwa dosis dan anjuran dalam artikel ini ditulis untuk mempermudah pemahaman petani tanpa menghafal ukuran dan teori yang rumit. Sehingga aplikasi pupuk tetap efisien.
Kebutuhan nutrisi yang lebih rinci perlu dipelajari lebih lanjut. Misalnya dengan perhitungan kebutuhan nutrisi per 100 kg buah.
Semoga bermanfaat
COMMENTS