Alam memang telah menyediakan sumber daya yang luar biasa besar. Termasuk dalam pertanian. Mikroorganisme yang ada mampu menjadi pemic...
Alam memang
telah menyediakan sumber daya yang luar biasa besar. Termasuk dalam pertanian. Mikroorganisme
yang ada mampu menjadi pemicu terbentuknya bahan-bahan yang sangat bermanfaat
untuk tanaman. Menjadi sumber nutrisi, dekomposer, bahkan sebagai zat
perangsang tumbuh.
Saat ini
telah banyak beredar starter yang digunakan untuk menambah kualitas tanaman
melalui penggunaan bahan organik. Salah satunya adalah EM4. EM bisa diganti
dengan starter yang lebih murah dan bisa dibuat dengan memanfaatkan potensi
yang ada disekitar kita. Mulai dari limbah dapur, buah-buahan, sabut, terasi.
Itulah yang disebut MOL atau Mikroorganisme lokal. Cara membuat pupuk organik cair sangatlah mudah
MOL ada yang
berfungsi sebagai sumber unsur N seperti MOL bonggol pisang, MOL enceng gondok,
atau MOL urine. Sedang yang mengandung sumber P adalah MOL batang pisang. MOL
serabut kelapa dan MOL bonggol jagung mengandung unsur K yang cukup tinggi. Selain
sebagai perangsang, ada pula MOL yang berfungsi sebagai penghambat anakan yaitu
MOL buah1
Berikut saya
coba sampaikan beberapa cara pembuatan MOL yang saya dapat dari beberapa
sumber:
MOL Ikan Asin 2
|
MOL Batang Pisang 2
|
MOL Tapai 2
|
Bahan
200 g
Ikan asin
200 g Terasi
1 kg dedak
2 l air kelapa
2 ons gula
pasir
1 kg
kotoran hewan
20 l air
Cara buat:
Masukkan
semua bahan kemudian rebus bersama 2l air kelapa kemudian diaduk hingga
hancur. Pindah larutan kedalam ember, campurkan gula pasir, kotoran hewan,
dan air kemudian aduk. Fermentasi selama 9 hari. Aduk setiap 3 hari sekali.
Fungsi dan penggunaan:
MOL ini
berguna untuk dekomposer dan pupuk hayati. Sebelum digunakan, saring terlebih
dahulu, kemudian larutkan 1 liter MOL Ikan asin dalam 10 liter air. Aduk
rata. Semprotkan pada tanaman.
|
Bahan
5 kg batang
pisang
1 kg gula
merah
10 l air
beras
Cara buat:
Cacah
batang pisang kemudian tumbuk. Campur gula merah yang telah diiris kedalam
air beras. Campur dengan tumbukan batans pisang, aduk kemudian fermentasi
14-21 hari
Fungsi dan penggunaan
Sebelum
digunakan, saring MOL batang pisang kemudian larutkan MOL kedalm air dengan
perbandingan 4:17, aduk, semprotkan pada tanaman
|
Bahan
100 g tapai
5 sdm gula
pasir
Cara buat
Siapkan
botol, masukkan tapai dan gula kedalamnya. Tambahkan air satu liter,
kocok-kocok hingga terlarut sempurna. Biarkan selama 4-5 hari dalam keadaan
terbuka hingga tercium bau wangi alkohol.
Fungsi dan penggunaan.
MOL Tape
dapat digunakan sebagai dekomposer dan pupuk organik. Campurkan MOL 1 liter
dalam 5 liter air, aduk rata dan semprot pada tanaman. Jangan lupa disaring
terlebih dahulu.
|
MOL Nasi 2
|
MO Buah 2
|
MOL serabut Kelapa1
|
Bahan
10 kepal Nasi basi
10 sd, gula pasir
Cara buat
Campur
semua bahan dalam jrigen dengan air 4 liter. Biarkan dalam keadaan terbuka.
Setelah 4-5 hari fermentasi akan berhasil dengan ditandai bau wangi.
Fungsi dan penggunaan:
MOL nasi
berfungsi sebagai dekomposer dan pemacu pertumbuhan tanaman. Cara
penggunaanya sama dengan MOL lain. Saring, campur 1 l MOL dengan 5 l air,
aduk dan semprotkan.
|
Bahan :
5 kg
pisang/papaya mangga, nanas, anggur, waluh, yang busuk. Bisa dipilih yang
tersedia
1 Kg gula
merah
10 liter
air beras
Cara buat:
Potong-potong
lalu tumbuk buah. Iris gula merah, masukkan kedalam air beras. Campur bahan
dan larutan air beras, aduk sampai rata. Fermentasi selama 14-21 hari
Fungsi dan penggunaan:
MOL buah
bersifat menghambat pertumbuhan vegetatif.
Saring, larutkan 4 l MOL dalam 17 l air.
|
Bahan :
Serabut
kelapa
Air
Cara buat :
Potong-potong/suir-suir Serabut kelapa. Rendam dengan air biasa selama 14-21 hari
Fungsi dan
penggunaan
Perbandingan
antara serabut kelapa : air = ¼ : ¾ drum
Aplikasi
4-5 liter ( sesuai dengan umur tanaman dan besar tangki )
|
MOL Urine1
|
||
Bahan :
10 liter
urine sapi
1 kg gula
merah
Cara buat :
Larutkan
gula merah dalam urine sapi dan fermentasi selama 14-21 hari
Fungsi dan pengguanaan
Campur 1-4
liter MOL dalam 14 air. Jangan lupa saring.
|
\
Setelah mengetahui ini, yang terpenting adalah menyebar dan mendampingi petani untuk menerapkan pengetahuan ini. Mungkin tidak mudah, karena sebagian besar petani memilih menggunakan yang instan. Padahal apabila metode ini diterapkan, manfaatnya luarbiasa. Selamat berjuang, semoga bermanfaat
Sumber:
1http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:Tv6uhfTU4roJ:widivindo.student.umm.ac.id/download-as-pdf/umm_blog_article_45.pdf+mikroorganisme+lokal+mol&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEEShDKIYOZAIQzAgH_LvQzYcVTzYLPrQ8nhwn7Wq5e-m83lKJxQKyPwP7HDbUVZEQEFqjtmZ9CLsWYEdUQp8ITS1WXs9JLTA-KSZro9pb8lprTsvbh0u04e0HziIO2eTkSROwiyei&sig=AHIEtbSVSJUAqv9NGEMM0ZIb_bFDxZDktA,
diakses 27 September 2011
2 Aha, Dapur Gudang Hara, Trubus No. 502
Thn XLII, September 2011
COMMENTS