Mulsa memiliki fungsi yang sangat penting dalam budidaya, terutama budidaya tanaman hortikultura. Penggunaan mulsa dapat meningkatkan e...
Mulsa memiliki fungsi yang sangat penting dalam budidaya, terutama budidaya tanaman hortikultura. Penggunaan mulsa dapat meningkatkan efisiensi, baik dalam hal biaya maupun tenaga kerja. Oleh karena itu pemasangan mulsa harus dilakukan secara tepat agar efisiensi yang diinginkan dapat dicapai. Cara memasang mulsa yang tidak baik dapat menyebabkan beberapa kerugian, diantaranya:
- Matinya tanaman akibat adanya rongga yang lebar antara tanah dengan mulsa. Panas terik matahari menyebabkan suhu udara pada rongga ini meningkat. Panas terperangkap diantara tanah dan mulsa dan mengalir melalui lubang tanaman yang dekat dengan pangkal tanaman. Hal ini merugikan petani karena panasnya udara ini dapat menjadi penyebab matinya tanaman.
- Pemasangan mulsa yang tidak rata dapat menyebabkan genangan air hujan. Genangan ini memberikan efek buruk pada tanaman akibat kelembapan yang ditimbulkannya. Selain itu genangan dapat mengurangi umur pakai mulsa.
Genangan air - Selain adanya genangan, pemasangan mulsa yang tidak rata juga menyebabkan mulsa mudah sobek akibat gesekan antara mulsa dengan tanah. Hal ini merugikan karena mengurangi nilai ekonomis mulsa.
Setidaknya ada empat penyebab utama mulsa tidak dapat terpasang rapi sehingga beberapa kerugian diatas dapat terjadi. Berikut penyebab sekaligus pemecahan masalahnya
1. Tanah guludan tidak diolah sempurna.
Pengolahan yang tidak sempurna menghasilkan tanah masih kasar atau berbentuk bongkahan. Bongkahan ini menjadikan mulsa tidak dapat terpasang dengan baik. Muncul kerutan dan benjolan pada mulsa yang dapat menyebabkan genangan atau sobeknya mulsa.
Idealnya, sebelum mulsa dipasang pengolahan tanah dilakukan sebanyak 2-3 kali. Pengolahan tanah dilakukan bertahap hingga tanah menjadi halus. Antara pengolahan pertama dan selanjutnya diberi jarak 5-7 hari atau hingga tanah sudah kering. Setelah cukup halus, guludan di ratakan dengan kayu atau papan hingga bagian tepi dan atas guludan rata dan dianggap tidak menyebabkan kerutan atau benjolan pada mulsa.
2. Tepi guludan tidak cembung sempurna.
Pantek sulit menahan mulsa dengan kuat pada tanah yang tidak cembung sempurna. Pantek yang longgar dapat menyebabkan mulsa mudah kendor hingga muncul kerutan atau benjolan. Untuk mengatasinya, tepi guludan harus dirapikan agar berbentuk cembung sempurna. Penggunaan kayu atau papan untuk memukul tepi guludan dapat membantu memperbaiki bentuk guludan sehingga pantek dapat terpasang dengan kuat.
Tepi yang ideal. Pantek/penahan lebih kuat. |
3. Dipasang pada waktu pagi hari.
Pemasangan mulsa idealnya dilakukan pada waktu siang hari. Waktu tersebut menyebabkan mulsa dapat ditarik hingga kencang karena karakteristik mulsa yang dapat melar ketika suhu tinggi. Penarikan yang baik dapat mengurangi kerutan mulsa.
4. Mulsa tidak ditarik dengan kuat.
Pada saat proses pemasangan, mulsa harus ditarik dengan kuat, baik melintang maupun searah guludan. Oleh karena itu pemasangan mulsa sebaiknya dilakukan oleh minimal 2 orang.
Demikian ke empat penyebab utama mulsa tidak dapat terpasang dengan rapi. Hanya praktek dan berlatih berulang kali yang dapat menghasilkan pemasangan mulsa yang baik.
Semoga bermanfaat
Oleh: Bot Pranadi
COMMENTS