Pengairan menjadi bagian dari perawatan rutin yang tak dapat dipisahkan dalam proses budidaya bawang merah. Sangat berpengaruh pada bobot u...
Pengairan menjadi bagian dari perawatan rutin yang tak dapat dipisahkan dalam proses budidaya bawang merah. Sangat berpengaruh pada bobot umbi bawang merah, sebagaimana dinyatakan oleh Supriyo, H dkk (2018) bahwa frekwensi penyiraman berpengaruh nyata pada pertumbuhan dan bobot tanaman bawang merah.
Metode Penyiraman
Terdapat banyak metode penyiraman yang dapat dilakukan. Sesuai dengan kondisi agroklimat dan ketersediaan air di lokasi budidaya. Tidak ada metode baku dalam pengairan, tetapi beberapa metode ini dapat dijadikan referensi.
1. Penyiraman menggunakan gembor.
Metode ini dapat digunakan pada daerah yang tidak memiliki ketersediaan air yang melimpah. Air tidak dialirkan pada setiap bedengan bawang merah, tetapi ditampung dalam got yang dibuat di dekat areal pertanaman.
Got dapat dibuat dengan ukuran lebar 75 cm, dalam 75 cm dan panjang mengikuti panjang lahan. Dibuat disamping pematang. Air dialirkan memasuki got tersebut sebagai bak penampung air.
Pengairan dilakukan dengan penyiraman menggunakan gembor pada bawang merah. Pastikan setiap tanaman bawang merah tersiram secara merata dan tidak ada yang terlewat hingga ujung bedengan.
Penyiraman dilakukan minimal satu hari sekali. Pada fase pertumbuhan awal, hingga umur 7 HST dapat dilakukan penyiraman sebanyak dua kali/hari saat pagi dan sore. Setelah itu kembali disiram satu kali sehari. Pada fase pembentukan umbi sekitar umur 40-50 HST dapat dilakukan lagi penyiraman sebanyak dua kali sehari. Untuk mencukupi kebutuhan air yang semakin tinggi. Seminggu sebelum panen, interval penyiraman dapat dikurangi lagi hingga maksimal satu kali per hari.
2. Metode perendaman.
Metode ini juga digunakan pada daerah yang kekurangan air. Prinsipnya adalah merendam bedengan hingga ketinggian kurang lebih 5-10 cm dari atas bedengan. Perendaman bisa dilakukan 1 hingga 3 hari sekali sesuai dengan kondisi.
Caranya adalah alirkan air hingga bedengan terendam. Biarkan beberapa saat hingga semua bagian bedengan basah dan kebutuhan air tercukupi. Kemudian buang air hingga lahan kering kembali.
3. Metode penyiraman dan perendaman.
Metode ini cocok diterapkan pada daerah yang memiliki ketersediaan air cukup. Prinsipnya adalah bedengan selalu dalam kondisi terendam agar kebutuhan air bawang merah tercukupi. Kemudian secara berkala 1-2 hari sekali disiram menggunakan ember atau gembor.
Pada metode ini, pastikan tinggi bedengan minimal 50 cm agar umbi bawang merah tidak terendam air sehingga menjadi busuk.
Semoga bermanfaat.
Metode Penyiraman
Terdapat banyak metode penyiraman yang dapat dilakukan. Sesuai dengan kondisi agroklimat dan ketersediaan air di lokasi budidaya. Tidak ada metode baku dalam pengairan, tetapi beberapa metode ini dapat dijadikan referensi.
1. Penyiraman menggunakan gembor.
Metode ini dapat digunakan pada daerah yang tidak memiliki ketersediaan air yang melimpah. Air tidak dialirkan pada setiap bedengan bawang merah, tetapi ditampung dalam got yang dibuat di dekat areal pertanaman.
Got dapat dibuat dengan ukuran lebar 75 cm, dalam 75 cm dan panjang mengikuti panjang lahan. Dibuat disamping pematang. Air dialirkan memasuki got tersebut sebagai bak penampung air.
Pengairan dilakukan dengan penyiraman menggunakan gembor pada bawang merah. Pastikan setiap tanaman bawang merah tersiram secara merata dan tidak ada yang terlewat hingga ujung bedengan.
Penyiraman dilakukan minimal satu hari sekali. Pada fase pertumbuhan awal, hingga umur 7 HST dapat dilakukan penyiraman sebanyak dua kali/hari saat pagi dan sore. Setelah itu kembali disiram satu kali sehari. Pada fase pembentukan umbi sekitar umur 40-50 HST dapat dilakukan lagi penyiraman sebanyak dua kali sehari. Untuk mencukupi kebutuhan air yang semakin tinggi. Seminggu sebelum panen, interval penyiraman dapat dikurangi lagi hingga maksimal satu kali per hari.
2. Metode perendaman.
Metode ini juga digunakan pada daerah yang kekurangan air. Prinsipnya adalah merendam bedengan hingga ketinggian kurang lebih 5-10 cm dari atas bedengan. Perendaman bisa dilakukan 1 hingga 3 hari sekali sesuai dengan kondisi.
Caranya adalah alirkan air hingga bedengan terendam. Biarkan beberapa saat hingga semua bagian bedengan basah dan kebutuhan air tercukupi. Kemudian buang air hingga lahan kering kembali.
3. Metode penyiraman dan perendaman.
Metode ini cocok diterapkan pada daerah yang memiliki ketersediaan air cukup. Prinsipnya adalah bedengan selalu dalam kondisi terendam agar kebutuhan air bawang merah tercukupi. Kemudian secara berkala 1-2 hari sekali disiram menggunakan ember atau gembor.
Pada metode ini, pastikan tinggi bedengan minimal 50 cm agar umbi bawang merah tidak terendam air sehingga menjadi busuk.
Semoga bermanfaat.
Oleh: Bot Pranadi
Gambar: bisnis.com
COMMENTS